Kupaksakan badanku bangun pagi-pagi sekali, padahal kemarin kepalaku terasa sakit sehingga tidak dapat mengikuti rangkaian gladi kotor pelantikan Unit Kesehatan di kampusku. Pagi ini ada agenda fieldtrip alias belajar sambil jalan-jalan yang dilaksanakan oleh Environmental Geography Student Association (EGSA) alias Himpunan Mahasiswa Geografi Lingkungan UGM.
Kukenakan perlengkapan lengkap lapanganku sekaligus tidak lupa kubawa jas hujan dan botol air minum yang sangat berguna pastinya. Sesampainya di kampus, ternyata peserta yang mendatar sebagai mahasiswa hanya aku berdua dengan temanku yang juga penasaran untuk ikut. Okelah, kami hanya berdua peserta mahasiswa yang dikelilingi belasan remaja SMA dari beberapa daerah.
Fieldtrip EGSA Fair 2016 ini ternyata baru taun ini terlaksanakan, itupun merupakan hibah dari dalah satu dosen. Tujuan pertama kami setelah memulai perjalanan yaitu SMAN 1 Wonosari, Gunungkidul. Baru kumengerti setelah berada di SMA itu, hubungan antara hibah dan fieldtrip ini terbayang di anganku setelah peserta fieldtrip mayoritas menunggu kami di sini. Oke, not bad. Setidaknya acara ini sangat berguna.
Fieldtrip Nasional 2016
Kukira fieldtrip itu langsung saja kita ke lokasi yang tertuju sebagai bagian dari lapangan, ternyata terdapat sesi materi terlebih dahulu. OK, sangat menyenangkan bisa mendapat ilmu baru yang sangat berguna. Sesi pertama diisi oleh dosen Geografi UGM, dengan tema Geohidrologi di Kawasan Karst Gunung Sewu, Gunungkidul. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembicara mahasiswa Pascasarjana Geografi UGM yang memaparkan tugas akhirnya yang intinya bertemakan mitigasi bencana tsunami di daerah pantai di Gunungkidul dengan metode foto udara. Dan berakhir setelah adzan dzuhur berkumandang dengan sesi terakhir diisi dengan materi Biodiversity dan Campaign Pemuda di sekitar Gunungkidul oleh mas Edi.
Setelah sholat dzuhur, akhirnya tujuan pertama kami yaitu Kawasan Karst Window Ngingrong yaitu merupakan amblesan karena adanya gua bawah tanah sehingga menimbulkan pemandangan yang cukup menarik.
Ngingrong Geopark
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai terbentuknya amblesan ini serta sungai bawah tanah yang ada dibawahnya juga mengenai biodiversitas yang ada, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju pantai dimana sungai bawah tanah itu berakhir, Pantai Baron.
Bersama seluruh peserta fieldtrip
Setelah penjelasan tentang muara sungai yang membentuk sungai yang berpindah-pindah tiap musin serta kehidupan burung-burung walet yang terbang diatas kami, saatnya sesi bebas selama 10 menit. Haha tidak disangka junior alias seniorku yang bernama Cahyadi menangkap momen sok candid ku, bagus sekali rasanya foto dibawah ini.
Kusukana deh wkwkwk
Setelah dari Pantai Baron kemudian sesi terakhir yaitu ke Pantai Kukup yang juga keduanya baru kudatangi selama 2 tahun lebih perjalananku di Jogja. Tidak ada sesi materi di Pantai Kukup, hanya menghabiskan senja yang masih malu-malu diufur barat negeri.
"Kakak-kakak" EGSA yang mengurusi perjalanan kami @Pantai Kukup
Kemudian matahari pergi begitu saja ditandai dengan adzan Magrib yang tak terdengar jelas dari jalanan sepi keluar dari kawasan pantai. Kami melanjutkan perjalanan kembali ke SMAN 1 Wonosari untuk memulangkan peserta yang berasal dari sekolah ini. Sekaligus menunaikan sholat Magrib serta Isya yang ternyata sebentar lagi akan dilaksanakan.
Akhirnya, dengan perjalanan sekitar 2 jam yang mulus-mulus saja ditemani pemandangan kerlap-kerlip cahaya lampu di sekitaran Yogyakarta yang terlihat dari Bukit Bintang, kami sampai di kampus tepat pukul 9 malam dan langsung kembali ke tempat asal masing-masing, melanjutkan kehidupan tanpa melupakan apa yang telah terjadi hari itu.
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar