Rabu, 20 Juli 2016

Part 2: Bukan tentang diriku, namun tentang Hizmet (Melayani)

Kumulai hari ini dengan berita kudeta yang gagal terhadap pemerintahan Turki. Jangan, tak mau ku berdebat untuk sesuatu yang masih aku cari, belum tahu jawaban dari pertanyaanku yang ini. kuceritakan nanti, akan ada hubungannya dengan duniaku.

Hari ini, setelah sekian pagi kulewati dengan menatap kearah bawah dari lantai 7 rumah sakit awal bros makassar, menatap para 'pak ogah' yang mangais rejeki dengan membantu mobil untuk berputar arah. Ayahku bilang, banyak juga pendapatan mereka. Entahlah, namun pekerjaan mereka bukanlah sebuah solusi. Hari ini, insyaALLAH ibuku akan keluar dari RS ini, setelah sekian banyak drama yang kami lalui sejak tulisan terakhirku sebelum operasi dimulai. Ditemani lautan gedung dan rumah-rumah penduduk makassar sebagai layar inspirasiku serta kepadatan lalu lintas dijalan urip sumoharjo yang membantu membuat canda tanda karena keusilan para pengendara, mari kulanjutkan ceritaku, tentang kerutan didahiku.


---

Pilihanku untuk fokus pada akademikku di akhir SMP adalah pilihan yang tepat. Berkatnya, mulai kukenal mereka-mereka yang dulu selalu lewat dan datang ke kelasku namun tak pernah menyapa. Namun segalanya berubah, hingga saat ini mereka adalah teman-teman dekatku untuk berbagi setiap derita dan cerita. Bukan hanya itu, pilihan tsb menjadi awalku mengenal sekolah yang pada jamannya dapat kukatakan sebagai terbaik. Sesuai dengan doaku dulu, "Semoga ku diterima disekolah terbaik di Indonesia". ALLAH mengabulkannya dengan berbagai cara entah bagaimana akupun takjub.

ALLAH SWT MENGABULKAN DOAKU, WALAUPUN DULU AKU TAHU BAHWA ITU HANYA SEBUAH MIMPI, HANYA TERSELIP DI DOA. SEJAK ITU AKU PAHAM BAGAIMANA KEKUATAN DOA.

Kulanjutkan pendidikan sekolah menengah atasku di SMAN SBBS Sragen, disebuah desa kecil bernama Gemolong. Ini dia, sekolah milik pemerintah yang bekerjasama dengan NGO (Lembaga Swadaya Masyarakat) PASIAD yang merupakan anak organisasi dari Hizmet Turki yang didirikan oleh Fethullah Gulen seorang cendikiawan dan ulama terkemuka di Turki. Akan kubahas sedikit banyak mengenai sekolahku dan yayasanku. PASIAD-Turki adalah sebuah NGO yang bergerak dibidang pendidikan dan kemanusiaan di kawasan Asia-Pasifik khususnya di Indonesia. Hizmet adalah organisasi yang membawahinya. Kutulis ini bersamaan dengan banyaknya fitnah mengenai Fethullah Gulen. Fethullah Gulen adalah seorang ulama dan cendikiawan muslim yang karyanya telah tersebar ke penjuru dunia. Kalian cari saja di gramedia buku-buku yang ditulisnya (jika belum di banned oleh pemerintah). Islam Rahmatan Lil Alamin, dan banyak laagi, yang sejujurnya aku lupa judulnya, adalah contoh bukunya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kuakui, kami selalu diwajibkan membaca buku-buku beliau ketika dimasa sekolah, namun kami juga menjalaninya dengan senantiasa karena memang buku-buku tsb menyangkut nilai-nilai islam baik tauhid,aqidah, dll. Tak ada bau terorisme didalamnya.

SAYA JAMIN ITU.

Hizmet, adalah bahasa Turki yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah pelayan/melayani (benarkah?). Visi mereka adalah melayani orang-orang dibidang pendidikan dan kemanusiaan. Bagaimana mungkin 'organisasi hitam' yang katanya berbahaya adalah organisasi yang membantu pendidikan anak-anak di negeri ini? Kalian lihatlah semua sekolah yang berafiliasi dengannya di Indonesia, berapa medali olimpiade yang telah mereka kumpulkan? Kalian akan tertegun tak percaya setelah menghitungnya. Bagaimana mungkin 'organisasi hitam' yang katanya terlarang membagi-bagikan banyak sekali perlengkapan sekolah untuk anak tidak mampu, ratusan ekor daging sapi disetiap perayaan idul adha? Kalian akan kaget kalau mencari tahu fakta ini.

Saya bukanlah pengikut Fethullah Gulen, namun saya tahu siapa beliau dari guru-guru kami dan video-video yang mereka perlihatkan kepada kami. Kalian tahu cara menyebar kebaikan terbaik adalah mencontohkannya? Kami mendapatkan banyak sekali contoh nyata kesalihan dan kebaikan guru-guru dan pembina-pembina kami yang ikhlas pergi jauh meninggalkan keluarga mereka untuk membentuk peradaban yang lebih beradap. Tulisan ini mungkin untuk media, dan yang terlalu gampang mempercayai media bahwa Hizmet dan Fethullah Gulen adalah organisasi-orang yang terlarang. Saya tidak akan pernah menyebutnya sebuah organisasi terlarang, karena saya belum mempercayai media yang memberitakan. Saya bukan anti Erdogan, saya juga pendukung Erdogan jika memang Erdogan adalah pribadi yang baik dan pemeluk Islam yang baik. Saya bukan pro-Hizmet namun pribadi saya sedikit dibentuk olehnya dalam kurun beberapa waktu. Saya tidak pro-Fethullah Gulen yang saat ini menjadi cibiran dunia karena belum mengetahui pribadinya. Namun saya hanya pribadi, yang telah membuang 2 tahun dan akan memulai memasuki babak baru yang terulang 2 tahun yang lalu.

---

Hm aku tak sanggup menuliskan ceritaku hari ini. Biarlah cerita diatas menjadi lanjutan pengantar, untuk sebuah keluh kesah dan klarifikasi dari ketidaktahuan media dan orang-orang yang tidak tahu.
Bersambung...
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar