Aku tidak tahu pasti mau menulis apa. Aku berada dalam jejibun tumpukan tugas yang tidak ada habis-habisnya. Tapi siang ini, kepalaku kembali berputar-putar. Sakit kepala yg seringkali menimpaku karena kelelahan, kini berganti dengan pusaran aneh yg mencokol tak terdefinisi, pusing.
Aku ingin saja menulis, mencoba membawamu mengikuti arus pikiranku yang entah bermuara dimana. Kamu memang benar, kadang imajinasi seorang penulis begitu liar. Tetiba saja huruf terangkai, kata bersusun membentuk kalimat lalu berparagraf dengan indah.
Entah mengapa Yogya tiba-tiba ter-mention dalam kepalaku. Kau benar, kota ini begitu special. Aku berharap jika Yogya benar-benar menganggap dirinya spesial, ada satu yang hal yang ingin dia ceritakan kepadaku kepada khalayak orang suatu saat. Ssssttt kamu tidak boleh tau, ini rahasia kami berdua saja :p
Aku memang jahat, merahasiakan semua ini darimu. Tapi terserah padamu juga, kamu boleh percaya boleh juga tidak. Bahwa aku juga berteman baik dengan kisah-kisah yang kutuliskan tentang Yogya, seperti halnya kamu. Tidak udah bersedih, kamu tidak sendirian. Ada aku :)
Tapi sebenarnya, aku belum sepenuhnya yakin bahwa yang kau maksud selama ini adalah aku. Bisa saja bukan aku, dan aku terlalu geer dan terbawa suasana. Tapi kalau kau yakin bahwa yang selama ini yang ku maksud adalah kamu, yakinkan dirimu 100%.
Kalau kau ingin melihatku sebagai pecundang, maka dekati aku tanpa malu-malu. Namun aku sepenuhnya mengerti mu, kau pasti ingin melihatku sebagai pemenang, bukan? Tegur saja dengan lembut, semangati dalam doa, aku berjanji akan terus membaik.
Kutulis ini pada suatu siang yang sangat mengharukan. Bayangkan saja, langit sejak pagi tidak berhenti menangis. Mungkin alam merasakan jiwaku yang sedikit berguncang, namun selama kau baik-baik saja disana, tidak usah ada yg kau khawatir kan.
Selamat menempuh ujian mu. Karena setiap hari adalah sebuah ujian.
Masih sahabatmu,
@m.ikkikay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar