Rabu, 21 September 2016

Menjelang UTS yang kesekian kalinya...

Aku bebas sekarang.
Aku tidak lagi punya tanggungan kepanitiaan, setidaknya dalam 3 minggu ini.
Mungkin sekarang saatnya aku memulai mendekatkan diri dengan teman-teman baruku di jurusan saat ini, GEOGRAFI LINGKUNGAN.

Seminggu lagi aku akan bertemu dengan UTS pertamaku di geografi, UTS kelima ku di UGM sebagai mahasiswa. Haha persiapanku belum ada, entah mengapa sampai saat ini aku santai saja. Aku bingung mau membaca yang mana dulu, buku geografi yang sudah ku print tiap matkul ato buku-buku yang ku beli digudang gramedia sebanyak 34 buah yang harganya cuma 5 ribu per buku.

Oiya kawan, senin kemarin aku berhasil masuk ke dalam gudang buku gramedia yang sedang cuci gudang. Setelah mengantarkan Tony teman kelasku asal Papua, kutancapkan saja gas motorku menuju kegudang itu karena kurasa jaraknya sangat dekat. Aku sampai dilokasi beberapa menit setelah jam operasional resmi dibuka yaitu jam 9 pagi. Kudapati nomor antrian 171 yang mengantarkanku menunggu selama 1 jam.
Akhirnya pukul 10 aku dapat memasuki gudang. 30 menit pertama kuhabiskan melihat dan mencari buku di bagian luar bangunan, setelah kutahu masih ada buku di dalam kuputuskan untuk masuk. Waw aku gila, banyak sekali buku. Setelah menimbang akhirnya putuskan untuk naik lagi ke lantai 2 dan ternyata buku-buku yang kubeli sebagian besar aku temukan di lantai 2.

Gilaka gilaka gilaka. Pikiranku terus melayang selama mencari buku dari rak ke rak, senti demi senti yang bukan main susahnya namun menyenangkan. Setalah 4 jam didalam akhir kusudahi pencarianku dan pulang dengan rekor buku yang terbeli sebanyak itu selama hampir 20 tahun usiaku.

Haha, harusnya buku-buku tersebut itu kusimpan dulu selama masa UTS. Setelah ini harusnya aku meminta bahan-bahan materi UTS dan belajar bersama teman-teman yang sefrekuensi denganku.

Tadi juga aku sudah membeli keperluan akhir bulan dibarengi keperluan pribadi yang hampir habis. Oiya, akhirnya kubeli kamera temanku seharga 4,8juta setelah sangat lama bernegosiasi.

Setelah ini, sangat banyak yang ingin kulakukan namun entahlah yang mana dulu harusnya kuprioritaskan. Doakan aku ya kawan, yang jelas sekarang saatnya sholat Ashar ke mesjid karena sebelumnya aku tidur dari jam 11 sampai jam 2 di istana kesayanganku yang sangat berantakan ini.

Sekarang pukul 4 sore, baru saja aku selesai membersihkan istanaku. Harum dan bersih sekarang. Entahlah apa yang akan kulakukan sekarang. Mungkin aku hanya ingin membayangkan dan mengingat-ingat waktu 3 minggu kebelakang. Dimana malam mingguku selalu di Lembah UGM. Eits, lembah UGM memang identik dengan orang bermesra ria. Tpi tidak denganku pada waktu itu. Tiga minggu itu aku habiskan sebagai Komandan Sektor (Dansek) untuk acara Simulasi Pertolongan Pertama UKESMA UGM.

Haha 3 minggu yang melelahkan, namun sangat berkesan. Selesai acara entah dari mana candaan mengenai Lembah itu bermulai. Aku mulai merasa "kangen" lembah dan ingin melakukan banyak penelitian dilembah karena 3 minggu adalah cukup untukku mengetahui banyak hal ttng lembah, haha. Namun lelucon tetaplah lelucon.

Selasa kemarin, ekskursi berlanjut. GOWES dengan mengenakan sepeda kampus dengan mencari koordinat yang dituju, mangantarkan kami pada malam evaluasi GEL16. Sayang, evaluasi Simulasi mengharuskanku tidak mengikuti rangkaian yang mereka laksanakan, maaf beban sedang ada dipundakku malam itu. Doakan saja hari-hari selanjutnya, malam-malam selanjutnya waktuku akan ada untuk kalian.

Oyah, hampir lupa tujuanku untuk menulis hari ini.

Setengah semester di geografi mengantarkanku akan banyak sekali mimpi-mimpi yang dulu sempat lama tertidur. Aku sadar, manifestasiku sekarang di geografi adalah semua mimpi-mimpi yang lewat begitu saja ketika aku masih kecil serta kumpulan tekad-tekad yang tertanam dalam diriku seiring proses berkembang dalam keinginan membantu dan berguna untuk banyak orang.

Salah satu tujuanku masuk di geografi adalah ingin fokus dalam bidang kebencanaan. Itu tujuan awalku, sehingga tujuan itu mengantarkanku ke geografi lingkungan UGM. Kata orang bidang kebencanaan berhubungan dengan geografi fisik dan sosial. Kecintaanku terhadap alam dan lingkungan harusnya membawaku menuju geografi fisik, namun ternyata rasa penasaranku semakin meningkat teradap geografi manusia setelah sekian kali pertemuan. Geografi manusia adalah manifestasi atas keinginanku belajar banyak terhadap pengungsi, yang juga adalah tujuanku sejak dulu ingin membantu mereka.

Sekarang aku bingung, apakah aku akan ke geografi fisik? Ataukah geografi manusia? Kurasa keduanya harus kujalani dengan imbang pada program sarjanaku yang semoga dapat kuselesaikan tepat waktu dan mendapatkan banyak pengalaman dibidang kebencanaan dan pengungsian.

Kamis, 08 September 2016

-Tidak Mudah Memulai (Lagi)-

Tepat sebulan yang lalu kuliah perdana di geografi kujalani. Bukan main, matkul pertama yang kami temui adalah Pengantar Geografi. Diampuh oleh beberapa dosen yang hebat-hebat, kala itu dosen yang menjabat sebagai wakil rektor tsb berhasil membakar semangat kami (kami? hanya aku mungkin wqqw)

Bbrp minggu berlanjut di gedung yang sama kami menghabiskan berbagai macam mata kuliah, Lengkap sudah, aku sempurna menyukai mereka semua. Aku dengan leluasa belajar mengenai isu-isu yang sedang terjadi diluar sana. Berbeda dengan jurusan sebelumnya, bahkan dosennya pun tak acuh dengan isu-isu yang sedang panas.

Isu Pariwisata, Isu Kemaritiman, Isu Pengungsian dan banyak lagi yang kami bahas didalam kelas walaupun blm membahasnya sangat dalam karena kami masih mahasiswa semester 1 Geografi.
Aku yakin, inilah jalanku. Tidak ada masalah antara aku dan geografi. insyaALLAH.

Pergulatanku kembali akhir2 ini. Tentu saja karena jarangnya aku bangun subuh hari yang otomatis membuang peluangku sholat subuh tepat waktu. Selain itu pergulatan dengan waktu antara organisasi dan mengerjakan tugas. Saat ini aku tergabung dalam sebuah kepanitiaan. Panjang sekali kalau mau bercerita tentang ini yang bermula di semester sblmnya. Namun saat ini posisi ku bukanlah orang penting di susunan kepanitian. Aku rasa, aku bingung untuk menyerahkan jiwa ragaku untuk kepanitiaan ini. Aku merasa aku tidak sepenuhnya disana.

Aku terlambat bergabung disana, dan posisiku tidak terlalu penting jadi aku tidak terlalu berbicara banyak. Maaf kawan, prioritasku berbeda sekarang. Walaupun harus kuakui kalian luar biasa hebat sampai dititik ini.

Salah satu bebanku mungkin karena teman-temanku selalu menganggapku sebagai "The Next", namun beberapa hal yang kupelajar lagi, biarkan Tuhan yang menentukan segalanya dan biarkan mereka melihat siapa yang bekerja. Tentu saja aku tidak terlibat banyak.

Sama saja dengan organisasi yang lainnya, dan untung saja aku tidak mendaftar kepanitiaan2,

AKU INGIN SOLKAR (Solo Karier) SAAT INI.

Kupercepat saja ceritaku, 8 menit lagi aku harus mulai mandi.

Yang terakhir, aku ingin meminta maaf kepada kalian yang kemarin2 kutinggalkan. Sepertinya aku salah. Ya alasanku kemarin adalah hanya meminta waktu untuk beradaptasi dengan teman baru, namun aku sedikit melupakan kalian. Maaf, aku salah. Tidak seharusnya aku demikian. Bolehkah aku kembali kepada kalian agar aku mempunyai teman baru dan teman lama sekaligus?

Dan terakhir, untuk mereka bertiga. Benar, kalian bertiga cukup menjadi adikku dan bimbing terus kakakmu ini. Namun tolong jangan buat kakakmu melambung lagi tentang wanita, cukup simpan itu dalam mozaik cerita masa lalu. Terima kasih kalian selama ini mau menemani, semoga akan terus menemani dan saling membimbing.