Kamis, 22 November 2018

Maret 2017

Aku sedang bernostalgia. Bernostalgia dengan pikiran-pikiranku tahun lalu. Kurasa tepat satu tahun sejak pikiranku mulai terbang kesana kemari memikirkan sebuah angan. Aku ingat dengan tulisan "SELESAIKAN ATAU QUIT" yang kutulis besar-besar dikamarku dan langsung dikritik teman baikku "Apa-apaan kamu?" katanya. Disitulah semua berawal.

Aku ingin menuliskan banyak hal saat ini, tapi entahlah hormonku tidak mendukung untuk itu padahal otakku mengatakan aku harus menulis. Kontemplasi terhadap banyak hal belum selesai, banyak sekali yang aku pikirkan hingga tak satupun yang aku kerjakan. Semua list-list target yang harus kukerjakan semester ini menumpuk begitu saja menjadi semacam tulisan rimender yang kutulis besar-besar dan banyak-banyak di dinding kamar menggunakan tumpukan kertas yang tidak tahu harus kuapakan.

Maret? Kurasa hampir dua bulan kalian menunggu apa yang harus kalian baca dariku, dengan segala kegeeran bahwa aku punya pembaca setia ahahha. Tapi aku tidak tahu harus menuliskan apa. Aku sekarang bingung, karena banyak sekali tugas kuliah yang menumpuk seperti laporan praktikum yang tiap minggu mengejar, tambahan tugas dari akademik fakultas karena kesalahanku tidak mengikuti program mahasiswa baru karena pura-pura sakit, ditambah pikiran-pikiran yang sampai sekarang menghantui dan belum bisa kulepas.

Dua bulan yang menghabiskan banyak sekali energi. Energi untuk memulai semester kedua yang kedua sebagai mahasiswa, energi untuk berseru-canda bersama teman baru di lereng gunung sebagai mahasiswa angkatan baru sebuah jurusan yang siap mengabdikan diri untuk bumi pertiwi dalam arti yang sebenarnya. Energi untuk kembali memulai pendidikan sebagai anggota muda organisasi pecinta alam kampus. 

Dan sisanya hanyalah bonus, untuk energi tidak memikirkan seseorang yang bahkan belum kukenal.

Energi untuk tidak memikirkan? Bukankah energi terkuras ketika kita memikirkan? Energi apa yang terkuras padahal kita tidak memikirkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar