Jumat, 21 Juli 2017

Ekspedisi Atap Jawa Edisi Jawa Tengah

Atap Yogyakarta melalui Bumi Jawa Tengah, yang masih dalam ingatan.

Pertayaan kapan ke Merapi akhirnya terjawab. Tepat pada 1717 puncak yang sejak 6 tahun lalu selalu kulihat dari arah timur laut, dan 3 tahun terakhir dari arah selatan. Merapi memang bukan atap Jawa Tengah pertama yang kuinjak, namun dalam projek pribadi bertema #EkspedisiAtapJawa edisi #JawaTengah Merapi mendapat posisi pertama yang harus ditaklukkan.

Susah betul memplotting kapan ke Merapi. Setelah kegagalan keberangkatan pada akhir april kemarin, karena ada seorang teman yang sok pengen ikut lalu tidak berani melanjutkan perjalanan karena intervensi dari beberapa orang entah siapa. Lalu debat panjang tentang kapan enaknya dan sama siapa harusnya ke Merapi, akhirnya kesimpulan itu tertuju kepada beberapa srikandi angkatan Mapala Kampusku. Tanggal 30 Juni 2017, beberapa hari setelah lebaran Idul Fitri menjadi tanggal pembuka perjalanan panjangku.

Lalu mengapa projek pribadi #ekspedisiatapjawa ini muncul?

Apakah ini sebuah keputusan karena kecewa terhadap suatu hal?

Untuk melupakan seseorang?

Atau adakah hal lain?

Sempat terbersit, perjalanan ini memang untuk mengakselerasi kemampuan Hutan-Gunung ku agar tidak kalah dengan seseorang. Namun mengapa harus membandingkan dengan orang itu? Toh ternyata bukan itu jawabannya. Namun kemampuan Hutan-Gunung ku harusnya terakselerasi selama perjalanan ini.

Sempat terlintas dipikiranku untuk menambah jam terbang dokumentasiku pada tema landscape namun kemalasanku untuk memagang kamera selama perjalan ternyata masih harus dilatih lagi agar makin telaten. Namun angle pengambilan gambarku semakin bervariasi.

Sempat terlintas dipikiranku untuk menginjakkan kaki di atas awan, namun untuk apa? Setelah menginjak awan lantas?

Atau tentang penaklukan diri, namun adakah rasa sombong yang sudah luntur?

Aku berjalan, dan menambah tanda tanya dipikiranku.

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar