Selasa, 15 Mei 2018

Belajar Bergerak Taktis

"Bangun, sebab pagi terlalu berharga tuk kita lewati dengan tertidur.
Bangun, sebab hari terlalu berharga tuk kita lalui dengan bersungut-sungut"
 

Berjalan Lebih Jauh - Banda Neira

Orientasi Titik Awal
Amunisi Latihan: Peta, Kompas, Roomer, Lembar Navigasi
(Lembar Navigasi berfungsi untuk melatih dan merekam pergerakan selama latihan. Di lembar tersebut terdapat kolom titik sebelum dan sesudah, lama waktu, medan dll. Hal tersebut berfungsi agar kelak dapat menganalisis pergerakan selanjutkan akan seberapa lama dan melihat perkembangan pergerakan kelak).
Aku merasa memulai kembali semua materi kepencintaan alamku dari nol. Materi lapangan sudah mulai diberikan kepada kami ketika seleksi akhir di Kareumbi, walaupun dengan raba-raba kami belajar. Tentang penggunaan kompas orienteering yang lebih praktis daripada kompas bidik yang diagung-agungkan banyak kalangan. Wanadri sendiri sudah sejak lama menggunakan kompas ini, mereka bilang kompas ini lebih efisien, terkait kurangakuratan yang banyak kalangan katakan, sebenarnya ketika telah diimplementasikan kedalam peta hasilnya sama saja. Perbedaan lain yang kupelajari yaitu penggunaan roomer, yaitu alat yang berbentuk persegi, tipis dan transparan, berguna untuk plotting koordinat, koordinat geografis. Roomer dibuat khusus, dengan ukuran skala tertentu yang setiap jarak garis-garisnya melambangkan ‘detik’ tertentu, untuk skala peta 1:25.000 kami menggunakan roomer ukuran 30 detik.

Berada di sadelan dan memperhatikan medan disekitar serta di peta, memperhatikan kanopi pepohonan dan langit dibaliknya.
(Sadelan berasal dari bahasa Inggris Sadldle, yang berarti sebuah daerah kecil, me-lembah diantara 2 puncakan.
Analisis kanopi pepohonan berguna untuk melihat medan yang jauh di depan. Apabila dibalik kanopi pohon langit rerlihat menyambung diantara bagian sebeah kiri dan kanan maka medan di depan diprediksi akan landai)

Selama ini, yang diajari kepadaku berupa materi menggunakan kompas bidik beserta protaktor-nya, dengan sistem koordinat pada peta yaitu Universal Transverse Mercator (UTM). Tentu saja kepalaku berpikir, kala pertama kali menggunakan sistem navigasi yang Wanadri gunakan, apalagi ketika membeli kompas baruku itu dan bertanya-tanya tentang kegunaannya si penjual juga tidak begitu tahu walaupun dirinya jebolan mapala entah mana. Juga senior-senior yang kutanyai di grup, mereka berkata perbedaannya berada pada kegunaannya, tapi tidak menjelaskan bagaimana menggunakannya, mungkin karena mereka juga belum mengerti dan belum biasa menggunakannya, yasudah amunisiku dilapangan belum sempurna karena tidak mengerti kegunaan alat yang kubawa.

Diawal pergerakan kugunakan kompas orienteering itu layaknya kompas bidik, plotting posisi, sudut antar dua titik, persis sama. Bedanya hanya di jenis alat dan tetekbengek lainnya yang masih kugunakan berupa protaktor dan benang yang kugantikan dengan tali gantungan kompas. Padahal untuk menentukan sudut antara dua sudut, cukup temukan kedua titik itu dengan mistar kompas lalu dengan beberapa pergeseran pada mata kompas yang dapat berputar, menyejajarkan garis pada mata kompas dan garis vertikal pada peta, maka sudutnya dapat terbaca.

Sitem pergerakan Man-to-man.
Dengan kompas Orienteering kompas cukup dikunci dan secara bergantian saling menembak posisi sudut teman agar pergerakan terus lurus.

Kompas ini juga sangat berguna ketika sedang melakukan pergerakan. Sudut pergerakan dapat dikunci pada kompas. Walaupun tujuan kita tentu saja tidak akan persis, tapi dengan mengunci sudut gerak setidaknya arah kita tidak melenceng jauh dan dapat terus terpantau pada kompas. Caranya dengan menentukan sudut pergerakan pada mata kompas, lalu pastikan utara jarum kompas ketika berjalan selalu menuju ke utara mata kompas yang dapat berputar.

(Sebenarnya susah untuk dijelaskan, dipraktekkan langsung lebih baik).

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar